GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENGARUH ROKOK
TERHADAP KESEHATAN PADA PELAJAR SMK NEGERI 2 GUNUNGSITOLI KELAS II
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Negara maju seperti Amerika Serikat kebiasaan
merokok ada kecenderungan menurun, karena sejak beberapa tahun lalu di negara
tersebut telah ada gerakan yang menyatakan bahwa merokok merupakan perilaku
buruk, tidak berpendidikan, lain halnya di negara berkembang ada kecenderungan
meningkat untuk merokok. Dewasa ini di negara berkembang telah menjadi sasaran
reklame rokok guna memasarkannya. Negara maju pun di kalangan remaja dan dewasa
muda cenderung meningkat dalam kebiasaan merokok (Departemen Kesehatan RI,
1992).
Laporan (World Health Organization) WHO juga menyebutkan jumlah perokok meningkat 2,1% pertahun di negara berkembang. Negara maju angka ini menurun sekitar 1,1 % pertahun. Penelitian di Jakarta menunjukkan bahwa 64,8% pria dan 9,8% wanita dengan usia diatas 13 tahun adalah perokok. Bahkan pada kelompok remaja, 49% pelajar pria dan 8,8% pelajar wanita di Jakarta sudah merokok (www.kompas.com, 2003).
Laporan (World Health Organization) WHO juga menyebutkan jumlah perokok meningkat 2,1% pertahun di negara berkembang. Negara maju angka ini menurun sekitar 1,1 % pertahun. Penelitian di Jakarta menunjukkan bahwa 64,8% pria dan 9,8% wanita dengan usia diatas 13 tahun adalah perokok. Bahkan pada kelompok remaja, 49% pelajar pria dan 8,8% pelajar wanita di Jakarta sudah merokok (www.kompas.com, 2003).
Mengacu pada data Bank Dunia pada tahun 1999
perolehan cukai rokok di Indonesia hanya Rp 2,6 triliun dan kerugian masyarakat
akibat rokok mencapai sekitar Rp 14,5 triliun yaitu berupa beban biaya pengobatan,
kecacatan dan penurunan produktivitas. Aspek perilaku merokok di Indonesia jauh
melampaui perilaku kesehatan masyarakat. Jadi dapat dikatakan masyarakat
Indonesia lebih suka mengkonsumsi rokok dibandingkan dengan mengutamakan aspek
kesehatan. Pernyataan ini didasarkan pada realitas bahwa belanja rokok di
Indonesia mencapai Rp 100 triliun, sedangkan belanja obatnya hanya Rp 20
triliun. (www.republikonline. com, 2003).
Data dari rumah sakit di Indonesia menunjukkan
bahwa merokok menunjukkan faktor resiko pertama dan tertinggi bagi serangan
jantung. Usia muda di bawah 40 tahun, merokok merupakan faktor resiko pertama
bagi penyakit jantung koroner dan ditemukan pula bahwa sebagian besar (62-83%)
yang terkena serangan jantung di bawah umur 40 tahun adalah perokok berat dan
sedang (Dep.Kes. RI, 1992).
Berbagai penelitian tentang bahaya merokok
sudah banyak dilakukan, diantaranya kebiasaan merokok mempengaruhi peningkatan
kolesterol dan trigliserida secara bermakna dibandingkan dengan yang bukan
perokok. Akhir-akhir ini beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara
radikal bebas dengan terjadinya kanker yang disebabkan oleh rokok. (Bina Didik
Tenaga Kesehatan, 2001). Asap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung
komponen gas dan partikel. Komponen gas terdiri dari karbon monoksida, karbon
dioksida, hidrogen sianida, amoniak, oksida dari niterogen dan senyawa
hidrokarbon. Adapun komponen partikel terdiri dari tar, nikotin, benzopiren,
fenol, dan kadmium.
Umumnya fokus penelitian ditujukkan pada peranan
nikotin dan karbon monoksida (CO). Kedua bahan ini, selain meningkatkan
kebutuhan oksigen juga mengganggu suplai oksigen keotot jantung. Merokok
menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung. Bukan hanya
menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi
pembuluh darah ke otak (www.kompas.com, 2003).
Banyak penelitian dilakukan, bahwa merokok
mengganggu kesehatan tubuh. Merokok terutama dapat menimbulkan penyakit
kardiovaskuler dan kanker, baik kanker paru-paru, oesophagus, laryng dan rongga
mulut. Merokok juga dapat menimbulkan kelainan-kelainan rongga mulut, misalnya
pada lidah, gusi, mukosa mulut, gigi dan langit-langit. Asap rokok mengandung
komponen-komponen dan zat¬zat yang berbahaya bagi tubuh, seperti nikotin, tar
dan karbon monoksida. (www.depkes.ri.com, 2004).
Kini makin banyak diteliti dan dilaporkan
pengaruh buruk merokok pada ibu hamil, impotensi, menurunnya kekebalan tubuh,
termasuk pada pengidap virus hepatitis, kanker saluran cerna dan lain-lain.
Penurunan kekebalan tubuh pada perokok menjadi pencetus lebih mudahnya terlCena
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
Asap rokok rnerupakan polutan bagi manusia dan
lingkun-an sekitarnya. Bukan hanya bagi kesehatan, merokok menimbulkan pula
problem dibidang ekonomi. Sudut ekonomi kesehatan, menyatakan bahwa dampak
penyakit yang timbul akibat merokok jelas akan menambah biaya yang dikeluarkan,
baik bagi individu, keluarga, perusahaan bahkan negara (www.kompas.com, 2003).
Hasil pengamatan yang dilakukan di SMA Negeri 2
Metro selama 3 hari ternyata pada saat pulang sekolah terdapat siswa laki laki
yang merokok. Data yang diperoleh tersebut sesuai dengan pernyataan bahwa yang
menyebutkan bahwa pada kelompok remaja ada 49% pelajar pria dan pelajar wanita
sudah merokok (www.kompas.com,2003).
Berdasarkan data di atas penulis ingin
mengetahui pengetahuan siswa kelas II mengenai bahaya rokok di Sekolah Menengah
Atas (SMA) Negeri 2 Metro. Mengingat bahwa bahaya rokok sangat banyak dan fatal
akibatnya apalagi bila sudah dimulai sejak usia dini.
B. Perumusan Masalah
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka
penulis membuat rumusan masalah "Bagaimana pengetahuan siswa kelas II
mengenai bahaya rokok di SMA Negeri 2 Metro".
C. Tujuan Penelitian
C. Tujuan Penelitian
1.
Tujuan
Umum
Untuk mengetahui pengetahuan siswa kelas II mengenai bahaya
rokok di SMA Negeri 2 Metro.
2. Tujuan khusus
a. Diketahui pengetahuan siswa kelas II mengenai pengertian
rokok
b. diketahui pengetahuan siswa kelas II mengenai zat-zat yang berbahaya dalam rokok.
c. Diketahui pengetahuan siswa kelas II mengenai bahaya rokok terhadap kesehatan
b. diketahui pengetahuan siswa kelas II mengenai zat-zat yang berbahaya dalam rokok.
c. Diketahui pengetahuan siswa kelas II mengenai bahaya rokok terhadap kesehatan
D. Ruang Lingkup
Penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian :
1. Jenis penelitian adalah deskriptif.
2. Objek penelitian adalah pengetahuan siswa kelas II
Mengenai bahaya rokok di SMA Negeri 2 Metro.
3. Subjek penelitian adalah semua siswa kelas II di SMA
Negeri 2 Metro
4.Lokasi penelitian adalah SMA Negeri 2 Metro
5.Waktu penelitian dilaksanakan pada Mei 2008
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat :
a. Bagi Institusi Program Studi D3 keperawatan Sebagai sumber referensi
pelajaran terutama yang berkaitan dengan bahaya rokok.
b. Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan siswa mengenai bahaya rokok, agar siswa semakin mantap
untuk menghindari rokok, karena bahaya rokok sangat banyak.
c. Bagi Institusi SMA Negeri 2 Metro
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
siswa mengenai bahaya rokok dengan mengadakan penyuluhan atau mengadakan
extrakulikuler yang membahas tentang bahaya rokok.
d. Bagi PenelitiSebagai penerapan mata kuliah Metodologi Penelitian dan
menambah pengalaman dalam penulisan KTI, Serta sebagai masukan pengetahuan
tentang bahaya merokok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar